Perkembangan Bahasa Anak
Written by Dita Maulina
Pada tahun 1799, seorang anak laki-laki yang telanjang terlihat sedang berlari melalui pepohonan di Perancis. Victor, nama anak laki-laki itu, ditangkap ketika ia berusia kira-kira 11 tahun. Diyakini ia telah hidup di alam liar itu sekurang-kurangnya 6 tahun. Ia disebut “Wild Boy of Aveyron” (Lane, 1976). Ketika ditemukan, ia sama sekali tidak berupaya untuk berkomunikasi. Bahkan setelah bertahun-tahun ia tidak pernah bisa belajar berkomunikasi secara efektif.
Kasus yang serupa terjadi pada tahun 1970 di Amerika, dimana seorang anak perempuan berusia 13 tahun bernama Genie, seumur hidupnya terisolasi, sehingga ia tidak dapat berkomunikasi. Bahkan butuh empat tahun hingga ia bisa berbicara dengan dua atau tiga kata terangkai.
Walau terjadi pada era yang berbeda, namun dua peristiwa di atas merupakan sejarah penting bagi perkembangan ilmu bahasa, terutama yang membahas tentang bahasa anak. Ada tiga faktor paling signifikan yang mempengaruhi anak dalam berbahasa, yaitu biologis, kognitif dan lingkungan.
Evolusi biologi menjadi salah satu landasan perkembangan bahasa. Mereka menyakini bahwa evolusi biologi membentuk manusia menjadi manusia linguistik. Noam Chomsky (1957) meyakini bahwa manusia terikat secara biologis untuk mempelajari bahasa pada suatu waktu tertentu dan dengan cara tertentu. Ia menegaskan bahwa setiap anak mempunyai language acquisition device (LAD), yaitu kemampuan alamiah anak untuk berbahasa. Tahun-tahun awal masa anak-anak merupakan periode yang penting untuk belajar bahasa (critical-period). Jika pengenalan bahasa tidak terjadi sebelum masa remaja, maka ketidakmampuan dalam menggunakan tata bahasa yang baik akan dialami seumur hidup.
Selain itu adanya periode penting dalam mempelajari bahasa bisa dibuktikan salah satunya dari aksen orang dalam berbicara. Menurut teori ini jika orang berimigrasi setelah berusia 12 tahun kemungkinan akan berbicara bahasa Negara yang baru dengan aksen asing pada sisa hidupnya, tetapi kalau orang berimigrasi sebagai anak kecil, aksen akan hilang ketika bahasa baru akan dipelajari (Asher & Gracia, 1969).
Faktor kognitif individu merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan pada perkembangan bahasa anak. Para ahli kognitif juga menegaskan bahwa kemampuan anak berbahasa tergantung pada kematangan kognitifnya (Piaget,1954). Tahap awal perkembangan intelektual anak terjadi dari lahir-2 tahun, pada masa itu anak mengenal dunianya melalui sensasi yang didapat dari inderanya dan membentuk persepsi mereka akan segala hal yang berada di luar dirinya. Misalnya, sapaan lembut dari ibu/ayah ia dengar dan belaian halus, ia rasakan, kedua hal ini membentuk suatu simbol dalam proses mental anak. Perekaman sensasi nonverbal (simbolik) akan berkaitan dengan memori asosiatif yang nantinya akan memunculkan suatu logika.
Bahasa simbolik itu merupakan bahasa yang personal, dan setiap bayi pertama kali berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa simbolik. Sehingga sering terjadi hanya ibu yang mengerti apa yang diinginkan oleh anaknya dengan melihat/mencermati bahasa simbol yang dikeluarkan oleh anak. Simbol yang dikeluarkan anak dan dibahasakan oleh ibu itulah yang nanti membuat suatu asosiasi, misalnya saat bayi lapar, ia menangis dan memasukkan tangan ke mulut, dan ibu membahasakan, “lapar ya.. mau makan?” Kondisi perut lapar dan kata 'makan' akan membentuk asosiasi di anak, yang suatu saat akan keluar ucapan anak, seperti “Mau makan” jika ia sudah lapar.
Sementara itu, di sisi lain proses penguasaan bahasa tergantung dari stimulus dari lingkungan luar. Pada umumnya anak diperkenalkan bahasa sejak awal perkembangan mereka, salah satunya disebut motherse, yaitu cara ibu atau orang dewasa anak belajar bahasa melalui proses imitasi dan perulangan dari orang-orang di sekitarnya.
Bahasa pada bayi berkembang melalui beberapa tahapan umum:
mengoceh (3-6 bulan)
kata pertama yang dipahami (6-9 bulan)
instruksi sederhana yang dipahami (9-12 bulan)
kata pertama yang diucapkan (10-15 bulan)
penambahan dan penerimaan kosa kata (lebih dari 300 kata pada usia 2 tahun).
tiga tahun ke depan kosa kata akan berkembang lebih pesat lagi
Pengenalan bahasa yang lebih dini dibutuhkan untuk memperoleh ketrampilan bahasa yang baik. Tiga faktor diatas saling mendukung untuk menghasilakn kemampuan berbahasa. Peristiwa yang terjadi pada Viktor dan Genie dalam berkomunikasi dikarenakan mereka besar dalam keterasingan sosial selama bertahun-tahun. Walaupun mereka bisa bersuara, namun suara tanpa arti, karena kurangnya kontribusi lingkungan dan perkembangan intelektual yang tidak maksimal.
Daftar Pustaka
Santrock, John W. (1995) Life Span Development (Edisi Kelima), University of Texas, Dallas
Purwo, Bambang Kaswanti. (1990), Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Jaya 3, Universitas Atma Jaya, Jakarta
sekolahrumah.com
Berikut Dengan Detail Menjelaskan PRODUK Obat Kuat PASUTRI Legal, Herbal, Rekomendasi Boyke dan Co :
- Obat Kuat GASA Bikin Tegang/Ereksi Kuat Atasi Impotensi, Herbal Mengatasi Lemah Syahwat, Aman, Resmi BPOM
- Obat Kuat Foredi GEL Bikin Tahan Lama Berhubungan Intim FOREDI Gel Herbal Oles, Terlaris di Internet, Aman, Rekomendasi Boyke
- LADYFEM Khusus Cewek Herbal Istimewa! Untuk Atasi Masalah Kewanitaan, Solusi Wanita FRIGID, Kurang Bergairah, Sulit Orgasme
- TISU MAJAKANI Bikin Keset, Wangi, Atasi Keputihan, dst... Tisu Majakani by Boyke and Co, Spesial Untuk Organ Intim Wanita, Agar Lebih Elastis, Kesat dan Wangi
- Pengencang Payudara, Bikin Payudara Gadis Kencang, Sehat, Indah
Cream Bikin Kencang Payudara, Sehat dan Indah! Cocok Buat Anda Yang Suka Perawatan Tubuh!
0 comments:
Post a Comment